Diet pada Diabetes Milletus selama ini menitik beratkan pada kebutuhan kalori sehari yg dibutuhkan oleh penderita Diabetes Milletus. Sebagai Contoh Mr X seorang penderita Diabetes Milletus,Usia 4o tahun, dengan BB 65 kg dan TB 165 . Maka Kebutuhan Kalori yg dibutuhkan adalah sekitar 2100 kalori sehari, lalu kita hitunglah kebutuhan makanan sehari dengan kalori tersebut dengan mengatur makanan sehari sejumlah 2100 Kalori.
Semua makanan lebih dibebaskan asalkan jumlah kalori yg masuk dalam tubuh sehari adalah 2100 kalori. Prisnsipnya yaitu Jenis, Jumlah, dan Jadwal yang teratur ,dengan kebebasan memilih makanan. Hasilnya apa?, penderita tersebut tak ada kemajuan dalam penurunan glukosa darah. Insulin masih terus disuntikkan dalam tubuhnya.
Mengapa Makanan Bebas Menyebabkan tidak ada penurunan Glokusa Darah?
Sesungguhnya ada 3 teori dalam memperbaiki gula darah
1. Dengan obat,
2. Dengan insulin ,
3. Dengan diet, karena Diet berperan penting bg penderita Diabetes Milletus
Diet Diabetes Milletus saat ini yang saya sebut adalah dengan berpedoman pada pembagian makanan dalam 3 kategori yaitu : 1. Makanan indeks glikemik (IG) tinggi, 2. IG sedang dan 3. IG rendah. Ditambah dengan Prinsip Jumlah, Jenis dan Jadwal, Perhitungan kebutuhan kalori tetap dihitung sehari.
Akan tetapi karena pasien tidak mungkin di rumah menerapkan sesuai arahan ahli gizi, maka keluwesan dalam makan lebih tinggi.
Prinsip Diet dari pengidap Penyakit Diabetes Milletus adalah :
1. Nasi putih tidak boleh lagi dikonsumsi, nasi putih adalah sumber dari segala sumber Diabetes Milletus. Aplagi nasi putih pulen, ia memiliki IG sangat Tinggi (89/150 g). Jika ia dimasukkan dalam Diet penderita Diabetes Milletus maka fluktuasi glukosa sangat tinggi.
2. Nasi merah, walaupun dibolehkan hati hati dengan yg pulen. Nasi Beras Merah memiliki IG lumayan tinggi, Nasi merah yg memiliki IG sedang adalah Nasi dari beras SENGGRENG. (non pulen)
3. Nasi yang memiliki IG rendah adalah Nasi aking, karena memiliki pati resisten tinggi yang memiliki sifat sifat seperti serat. Nasi aking sangat lama diproses menjadi glukosa dalam darah, sehingga perut kenyang tapi Gula tidak fluktuatif. Penelitian Arif Nurrahman di Pasca UNS sangat jelas membuktikan ini.
4. Bagi masyarakat Gunungkidul, Nasi thiwul dapat juga dipakai sbg alternatif jika susah membuat nasi aking.
5. Batasi pemakaian minyak, santan dan Gula sederhana utk terjadinya perubahan revolusioner Glukosa Darah.
6. Jika Pasien mengalami Hipoglikemi, segeralah konsumsi teh manis.
7. Ayam, daging, telur diperbolehkan asalkan dengan dikukus, direbus.
8. Dengan penggantian scr revoluioner nasi putih yang saya sebut di atas maka mengkonsumsi sumber makanan lain lebih longgar.
9. Untuk pencegahan Diabetes Milletus konsumsilah variasi makanan dari karbohidrat, misal pagi singkong rebus, siang nasi putih, malam nasi merah. Diet karbohidrat menjadi penentu utama dalam pencegahan Diabetes Milletus.
10. Benar sekali jika pada masa lalu, penduduk kita mengkonsumsi berganti ganti sumber karbohidratnya, misalnya nasi jagung, nasi thiwul,sagu, Garut, talas, singkong rambat dan lain lain. Hal ini menjadi upaya yang sangat real untuk mencegah Diabetes Milletus.
11. Diet Karbohidrat ini juga sangat berguna melangsingkan berat badan yang obesitas, sebagai contoh artis DEwi Hughes, Dawiyah, Tina Toon, Musdalifah, mereka semua bisa selangsing itu saat ini karena Diet Karbohidrat. Artinya mengganti nasi putih ke sumber karbohidrat lain . Waktunya pun hanya sekitar 8 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar